Rabu, 28 Januari 2009 di 16.03 |  

Rembang,UNTUK membantu mengatasi kelangkaan pupuk yang sering terjadi setiap kali masuk musim tanam, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sluke membuat terobosan baru. Yakni, memproduksi pupuk organik cair. Pupuk organik tersebut hasil ramuan penyuluh pertanian lapangan (PPL) setempat. Untuk memperluas produksi pupuk itu, kemarin, digelar pelatihan teknik membuat pupuk cair tersebut. Acara digelar di aula BPP yang diikuti seluruh kelompok tani di Kecamatanm Sluke.
...

Koordinator PPL Sluke, Marsam, menjelaskan, pembuatan pupuk organik cair sangat mudah. Bahan pupuk yang digunakan juga mudah dicari. Seperti air kelapa, air leri, gula jawa, terasi dan aktifator. Dia mencontohkan, untuk mendapat 10 liter pupuk organik, komposisi bahan baku yang dipersiapkan adalah 15 liter air kelapa, 15 liter air leri, 1 kilogram terasi, 3 kilogram gula jawa dan aktifator.

"Untuk penggunannya, setiap 10 liter pupuk organik cair dicampur dengan 150 liter air, kemudian disemprotkan," katanya.

Marsam menambahkan, dengan pelatihan tersebut diharapkan kelompok tani dan anggotanya tidak lagi bergantung dengan pupuk urea. Terlebih dengan menggunakan pupuk organik cair 10 liter, petani bisa menghemat pengeluaran dalam jumlah cukup signifikan. Karena, pupuk cair ukuran 10 liter sebanding dengan menggunakan 50 kilogram pupuk urea. Petani sendiri sewaktu-waktu dapat memproduksi pupuk cair organik sesuai dengan kebutuhannya.(sol)
sumber: jawapos

Diposting oleh petani berdasi

0 komentar:

Visit the Site
Bila Anda belum menemukan cinta yang Anda inginkan, jangan buru-buru merasa unlucky in love. Karena kalimat bijak mengatakan, cinta akan datang saat kita tidak mengharapkannya. Bagaimana menurut Anda? -Copyright at Dhe To © 2009, All rights reserved