Minggu, 01 Februari 2009
di
04.51
|
Pekarangan adalah sebidang tanah yang terletak di sekitar rumah dan umumnya berpagar keliling. Di atas lahan pekarangan tumbuh berbagai ragam tanaman. Bentuk dan pola tanaman pekarangan tidak dapat disamakan, bergantung pada luas tanah, tinggi tempat, iklim, jarak dari kota, jenis tanaman. Pada lahan pekarangan tersebut biasanya dipelihara ikan dalam kolam , dan hewan piaraaan seperti ayam, itik, kambing, domba, kelinci, sapi dan kerbau. Keragaman tumbuhan dan bintang piaraan inilah yang menciptakan pelestarian lingkungan hidup pada pekarangan.Lahan pekarangan beserta isinya merupakan satu kesatuan kehidupan yang saling menguntungkan. Sebagian dari tanaman dimanfaatkan untuk pakan ternak, dan sebagian lagi untuk manusia, sedangkan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk kandang untuk menyuburkan tanah pekarnagn. Dengan demikian, hubungan antara tanah, tanaman, hewan piaraan, ikan dan manusia sebagai unit-unit di pekarangan merupakan satu kesatuan terpadu.
Fungsi Lahan PekaranganLahan pekarangan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Lumbung Hidup
Untuk menghadapi musim paceklik, pekarangan biasanya dapat membantu penghuninya menyediakan sumber pangan yang hidup (lumbung hidup) seperti : tanaman palawija, tanaman pangan dan hortikultura, hasil binatang peliharaan, dan ikan
2. Fungsi Warung Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman dan binatang peliharaan yang setiap saat siap dijual untuk kebutuhan keluarga pemiliknya.
3. Fungsi Apotik Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan, misalnya sembung, jeruk nipis, kunir, kencur, jahe, kapulaga dan sebagainya. Tanaman tersebut dapat digunakan untuk obat-obatan tradisional yang tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan yang diproduksi secara kimiawi.
4. Fungsi Sosial
Lahan pekarangan yang letaknya berbatasan dengan tetangga biasanya digunakan untuk ngumpul-ngumpul hajatan, tempat bermain, berdiskusi, dan kegiatan social lainnya. Hasil pekarangan biasanya saling ditukarkan dengan hasil pekarangan tetangga untuk menjalin keeratan hubungan social.
5. Fungsi Sumber Benih dan Bibit.
Pekarangan yang ditamani berbagai jenis tanaman dan untuk memelihara ternak atau ikan mampu menyediakan benih atapun bibit baik berupa biji-bijian, stek, cangkok, okulasi maupun bibit ternak dan benih ikan.
6. Fungsi Pemberian Keasrian
Pekarangan yang berisi berbagai jenis tanaman, baik tanaman merambat, tanaman perdu maupun tanaman tinggi dan besar, dapat menciptakan suasana asri dan sejuk.
7. Fungsi Pemberi Keindahan
Pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman bunga-bungaan dan pagar hidup yang ditata rapi akan memberi keindahan dan keteangan bagi penghuninya.Kolam Sederhana.
Membuat kolam ikan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni :
cara sederhana dengan menggali tanah yang telah ditentukan dengan bangunan non permanen dan cara modern dengan membuat tanggul secara permanen. Kedua cara tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya, dan factor social ekonomi setempat.Pilihan membuat kolam sederhana di lahan pekarangan memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
a. Meningkatkan pendapatan dan gizi keluarga, terutama protein hewani.
b. Meningkatkan partisipasi aktif dalam gerakan program penganekaragaman pangan.
c. Biaya pembuatan relatif murahd. Teknologinya mudah dilaksanakan dan dapat menciptakan kegiatan yang bersifat mandiri
bagi setiap rumah tangga.
d. Mudah disebarluaskan.
MENGENAL JENIS IKAN.
Jenis - jenis ikan yang lazim diusahakan di kolam sederhana pada lahan pekarangan adalah : Ikan gurami, ikan tawes, ikan grass carp, ikan mujiar, ikan nila, ikan karper dan ikan lele dumbo.
A. Ikan Gurami.
Ikan gurami ( Osphronemus gouramy ) memiliki prospek cerah dengan harga cukup mahal. Ikan gurami dapat dibudidayakan dengan baik mulai diatas permukaan laut, dengan suhu air optimal antara 240 C - 280 C.Ciri - ciri ikan gurami jantan adalah sebagai berikut :
1. Dahinya bertombol dan berwarna kekuning - kuningan.
2. Kedua belah rusukbagian belakang membentuk sudut tumpul.
3. Semua sisik agak terbuka dan pada sirip tampak urat - urat rambut berwarna
kemerah - merahan.Sedangkan ciri - ciri ikan gurami betina adalah sebagai berikut :
1. Siripnya berwarna kehitam-hitaman
2. Bagian perut di belakang sirip dada membesar
3. Umur induk yang baik antara 4 tahun sampai 5 tahun dan beratnya 2 kg.
4. Lama bertelur ikan gurami antara 2 hari - 3 hari. Jumlah telur antara 1.000 butir
sampai 3.000 butir. Setelah 10 hari, telur tersebut menetas.Anak ikan gurami memakan binatang renik yang hisup sebagai periphyton, larva semut, larva rayap, bungkil kelapa, dan cincangan daun.
B. Ikan Tawes.
Ikan tawes (Puntius gonionotus) memiliki badan berwarna putih keperak-perakan sehingga sering disebut juga ikan " Putihan" atau "Bader putihan". Ikan tawes dapat dibudidayakan dengan baik mulai dari tepi pantai (di tambah air payau) sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, dengan suhu optimum antara 250 C - 330
C. namun ikan tawes lebih cocok dipelihara di dataran rendah. Bila diolah menjadi ikan asin, ikan tawes ternyata cukup tinggi harganya.Anak ikan tawes memakan ganggang bersel tunggal, zooplankton, ganggang rantai, mayas, pucuk tanaman air, dan tanaman lunak lainnya. Moncong ikan tawes kecil dan pada ujung moncong terletak mulut yang dihiasi oleh dua pasang sungut berukuran kecil.Bentuk badan ikan tawes memanjang pipih ke kesamping dengan bentuk punggung membesar. Sisik ikan tawes berwarna putih keperak-perakan dengan warna gelap di bagian punggung.
C. Ikan Mujair
Ikan mujair (Tilapia mossambica) cepat berkembang biak dan bisa hidup dimanapun, baik dataran rendah maupun dataran pegunungan, baik pada air tawar maupun air payau. Induk ikan mujair yang berumur 3,5 bulan sudah memulai bertelur sebanyak 50 butir. Satu setengah bulan berikutnya induk ikan tersebut bertelur lagi. Setiap kali bertelur jumlah telur bertambah 50 butir - 75 butir. Seekor induk dapat bertelur sampai 2.000 butir. Telur-telur tersebut biasanya disimpan di dalam mulut induknya. Penetasan telur juga terjadi di dalam mulut induknya. Setelah menetas, anak-anak ikan mujair disemburkan dari mulut induknya. Jika ada bahaya, anak-anak ikan tersebut berebut masuk kembali ke mulut induknya.
Ikan mujair dewasa gemar makan ganggang biru, sehingga dapat membantu kita membrantas penyakit malaria, sebab ganggang biru merupakan tempat bertelur nyamuk malaria.
D. Ikan Nila
Ikan Nila (Tilapia nilotica) dibedakan menjadi dua, yakni ikan nila biasa berwarna hitam keputih-putihan dan ikan nila merah berwarna merah. Bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping, dengan perbandingan antara panjang badan dan tingginya adalah 3 :
Fungsi Lahan PekaranganLahan pekarangan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Lumbung Hidup
Untuk menghadapi musim paceklik, pekarangan biasanya dapat membantu penghuninya menyediakan sumber pangan yang hidup (lumbung hidup) seperti : tanaman palawija, tanaman pangan dan hortikultura, hasil binatang peliharaan, dan ikan
2. Fungsi Warung Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman dan binatang peliharaan yang setiap saat siap dijual untuk kebutuhan keluarga pemiliknya.
3. Fungsi Apotik Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan, misalnya sembung, jeruk nipis, kunir, kencur, jahe, kapulaga dan sebagainya. Tanaman tersebut dapat digunakan untuk obat-obatan tradisional yang tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan yang diproduksi secara kimiawi.
4. Fungsi Sosial
Lahan pekarangan yang letaknya berbatasan dengan tetangga biasanya digunakan untuk ngumpul-ngumpul hajatan, tempat bermain, berdiskusi, dan kegiatan social lainnya. Hasil pekarangan biasanya saling ditukarkan dengan hasil pekarangan tetangga untuk menjalin keeratan hubungan social.
5. Fungsi Sumber Benih dan Bibit.
Pekarangan yang ditamani berbagai jenis tanaman dan untuk memelihara ternak atau ikan mampu menyediakan benih atapun bibit baik berupa biji-bijian, stek, cangkok, okulasi maupun bibit ternak dan benih ikan.
6. Fungsi Pemberian Keasrian
Pekarangan yang berisi berbagai jenis tanaman, baik tanaman merambat, tanaman perdu maupun tanaman tinggi dan besar, dapat menciptakan suasana asri dan sejuk.
7. Fungsi Pemberi Keindahan
Pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman bunga-bungaan dan pagar hidup yang ditata rapi akan memberi keindahan dan keteangan bagi penghuninya.Kolam Sederhana.
Membuat kolam ikan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni :
cara sederhana dengan menggali tanah yang telah ditentukan dengan bangunan non permanen dan cara modern dengan membuat tanggul secara permanen. Kedua cara tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya, dan factor social ekonomi setempat.Pilihan membuat kolam sederhana di lahan pekarangan memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
a. Meningkatkan pendapatan dan gizi keluarga, terutama protein hewani.
b. Meningkatkan partisipasi aktif dalam gerakan program penganekaragaman pangan.
c. Biaya pembuatan relatif murahd. Teknologinya mudah dilaksanakan dan dapat menciptakan kegiatan yang bersifat mandiri
bagi setiap rumah tangga.
d. Mudah disebarluaskan.
MENGENAL JENIS IKAN.
Jenis - jenis ikan yang lazim diusahakan di kolam sederhana pada lahan pekarangan adalah : Ikan gurami, ikan tawes, ikan grass carp, ikan mujiar, ikan nila, ikan karper dan ikan lele dumbo.
A. Ikan Gurami.
Ikan gurami ( Osphronemus gouramy ) memiliki prospek cerah dengan harga cukup mahal. Ikan gurami dapat dibudidayakan dengan baik mulai diatas permukaan laut, dengan suhu air optimal antara 240 C - 280 C.Ciri - ciri ikan gurami jantan adalah sebagai berikut :
1. Dahinya bertombol dan berwarna kekuning - kuningan.
2. Kedua belah rusukbagian belakang membentuk sudut tumpul.
3. Semua sisik agak terbuka dan pada sirip tampak urat - urat rambut berwarna
kemerah - merahan.Sedangkan ciri - ciri ikan gurami betina adalah sebagai berikut :
1. Siripnya berwarna kehitam-hitaman
2. Bagian perut di belakang sirip dada membesar
3. Umur induk yang baik antara 4 tahun sampai 5 tahun dan beratnya 2 kg.
4. Lama bertelur ikan gurami antara 2 hari - 3 hari. Jumlah telur antara 1.000 butir
sampai 3.000 butir. Setelah 10 hari, telur tersebut menetas.Anak ikan gurami memakan binatang renik yang hisup sebagai periphyton, larva semut, larva rayap, bungkil kelapa, dan cincangan daun.
B. Ikan Tawes.
Ikan tawes (Puntius gonionotus) memiliki badan berwarna putih keperak-perakan sehingga sering disebut juga ikan " Putihan" atau "Bader putihan". Ikan tawes dapat dibudidayakan dengan baik mulai dari tepi pantai (di tambah air payau) sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, dengan suhu optimum antara 250 C - 330
C. namun ikan tawes lebih cocok dipelihara di dataran rendah. Bila diolah menjadi ikan asin, ikan tawes ternyata cukup tinggi harganya.Anak ikan tawes memakan ganggang bersel tunggal, zooplankton, ganggang rantai, mayas, pucuk tanaman air, dan tanaman lunak lainnya. Moncong ikan tawes kecil dan pada ujung moncong terletak mulut yang dihiasi oleh dua pasang sungut berukuran kecil.Bentuk badan ikan tawes memanjang pipih ke kesamping dengan bentuk punggung membesar. Sisik ikan tawes berwarna putih keperak-perakan dengan warna gelap di bagian punggung.
C. Ikan Mujair
Ikan mujair (Tilapia mossambica) cepat berkembang biak dan bisa hidup dimanapun, baik dataran rendah maupun dataran pegunungan, baik pada air tawar maupun air payau. Induk ikan mujair yang berumur 3,5 bulan sudah memulai bertelur sebanyak 50 butir. Satu setengah bulan berikutnya induk ikan tersebut bertelur lagi. Setiap kali bertelur jumlah telur bertambah 50 butir - 75 butir. Seekor induk dapat bertelur sampai 2.000 butir. Telur-telur tersebut biasanya disimpan di dalam mulut induknya. Penetasan telur juga terjadi di dalam mulut induknya. Setelah menetas, anak-anak ikan mujair disemburkan dari mulut induknya. Jika ada bahaya, anak-anak ikan tersebut berebut masuk kembali ke mulut induknya.
Ikan mujair dewasa gemar makan ganggang biru, sehingga dapat membantu kita membrantas penyakit malaria, sebab ganggang biru merupakan tempat bertelur nyamuk malaria.
D. Ikan Nila
Ikan Nila (Tilapia nilotica) dibedakan menjadi dua, yakni ikan nila biasa berwarna hitam keputih-putihan dan ikan nila merah berwarna merah. Bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping, dengan perbandingan antara panjang badan dan tingginya adalah 3 :
1. sisik-sisik ikan nila berukuran besar dan kasar, berbentuk etonoid dengan garis-garis vertical berwarna gelap pada siripnya.Ikan nila betina memiliki cirri-ciri sebagai berikut :1. Ukuran sisik relatif lebih kecil daripada sisik ikan nila jantan
2. Sisik di bagian bawah dagu dan perut berwarna cerah.
3. Bentuk hidung dan rahang belakang agak lancip
4. Sirip punggung dan sirip ekor bergaris menyambung serta melingkar
5. bila bagian perut diurut (dipijat) tidak akan mengeluarkan cairan berwarna
bening.
2. Sisik di bagian bawah dagu dan perut berwarna cerah.
3. Bentuk hidung dan rahang belakang agak lancip
4. Sirip punggung dan sirip ekor bergaris menyambung serta melingkar
5. bila bagian perut diurut (dipijat) tidak akan mengeluarkan cairan berwarna
bening.
Sedangkan ikan nila jantan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Ukuran sisik libih besar daripada sisik ikan nila betina
2. Sisik di bagian bawah dagu dan perut berwarna gelap
3. bentuk hidung dan rahang belakang melebar
4. Sirip punggung dan sirip ekor merupakan garis-garis yang terputus-putus.
5. Bila bagian perut diurut (dipijat) akan mengeluarkan atau memancarkan cairan
berwarna kuning.Kemampuan bertelur seekor induk ikan nila antara 300 butir sampai 1.500 butir.
Telur ikan nila berbentuk bulat kecil, berdiameter 2,8 mm, berwarna abu-abu sampai kekuning-kuningan, tidak lekat, tenggelam dalam air, dan dierami dalam mulut induk betina. Telur ikan nila menetas antara 4 hari - 5 hari kemudian.
E. Ikan Karper
Ikan Karper (Cyprinus carpio) dapat tumbuh optimal pada ketinggian sekitar 150 meter - 600 meter di atas permukaan laut, dengan suhu air antara 200 C - 250 C. ikan ini memiliki beberapa varietas, antara lain karper merah, karper sinyonya, karper punten dan karper majalaya.Karper merah atau ikan mas dicirikan oleh sisiknya yang berwarna kuning keemas-emasan. Bentuk badannya relatif panjang dan penampang bagian punggungnya tidak begitu pipih.Kolam Sederhana
A. Pengamatan Lahan Pekarangan
Pekerjaan pengamatan letak lahan pekarangan meliputi luas tanah, jenis tanah, dan lingkungan sekitarnya.
1. Luas tanah
Untuk memastikan ukuran luas tanah, kita dapat mengukurnya dengan menggunakan alat ukur berupa meteran.
2. Jenis Tanah
Untuk mengetahui jenis tanah pada areal yang akan kita bangun kolam dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a. ambillah sebagian tanah lapisan atas dan tanah lapisan bawah, lalu masing-masing
dilumatkan dalam air. Setelah lembek dibuat genggaman dan ditekan sekuat-kuatnya.
Jika meninggalkan gumpalan pasir cukup banyak, berarti tanah tersebut tergolong tanah
berpasir. Akan tetapi jika hanya sedikit sisa pasirnya, berti tergolong tanah liat.
b. Jenis tanah yang baik untuk kolam ikan adalah tanah liat berpasir.
3. Lingkungan
Pengamatan lingkungan sekitar yang akan dibangun kolam antara lain meliputi :
a. Sumber air : sungai, parit, mata air, dan saluran irigasi
b. Letak pintu pemasukan dan pengeluaran air.
c. Macam tumbuhan dan bantuan yang dapat dimanfaatkan atau yang harus
dibuang/disingkirkan.
B. Penggalian tanah
1. Tanah diukur dan ditandai sesuai bentuk dan posisinya. Sebaiknya kolam berbentuk empat persegi panjang. Direncanakan luas kolam sederhana di lahan pekarangan adalah 50 m2 .
2. Sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan, tanah mulai dicangkul sampai kedalaman
100 cm - 150 cm.
3. Bersamaan dengan penggalian tanah, sekaligus dibangun pematangnya. Pematang harus
kokoh, berbentuk trapezium dan tidak bocor.
4. Dasar kolam dibuat miring antara 3 persen sampai 5 persen kearah pintu pembuangan air.
5. Pada dasar kolam perlu dibuatkan kemalir. Fungsi kemalir adalah untuk mempermudah
penangkapan ikan pada waktu dilakukan panen.
C. Persiapan Pemeliharaan
1. Bila kolam telah selesai dibuat, dilanjutkan dengan kegiatan pengapuran. Kebutuhan kapur
sekitar 5 kg - 10 kg untuk kolam seluas 50 m2 .
2. Dasar kolam ditaburi pupuk kandang 1 kg/ m2 atau 50 kg/ 50 m2 .
3. Setelah diberi kapur dan pupuk kandang, dasar kolam diairi setinggi 5 cm, dan dibiarkan
tergenang selama 5 hari - 7 hari hinga warna air berubah menjadi kehijau-hijauan
4. Akhirnya kolam diisi air sempai ketinggian 60 cm dan kini kolam tersebut siap untuk memelihara ikan.
Penebaran Benih
A. Syarat Benih
Benih ikan yang baik dan sehat memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Gerakannya lincah
2. Tidak cacat dan tidak luka di tubuhnya
3. Tidak ada tanda-tanda terserang penyakit
4. Besarnya kurang lebih seragam.
B. Pengangkutan Benih
Apabila tempat pembelian benih berjarak cukup jauh maka teknik pengangkutan benih, perlu diperhatikan yakni sebagai berikut :
1. Kantong plastik diisi dengan air bersih sebanyak sepertiga bagian.
2. Benih ikan dimasukkan sedikit demi sedikit
3. Udara yang ada di dalam kantorng plastik dikeluarkan
4. Kantong plastik diisi dengan oksigen dari tabung gas hingga penuh.
5. Ujung kantong plastik segera diikat rapat.
6. Kantong plastik terebut dimasukkan ke dalam kardus.
7. Kardus berisi benih ikan harus diangkut karena benih ikan dalam kantong plastik
hanya bertahan hidup di perjalanan sekitar 4 jam. Waktu pengangkutan sebaiknya
pagi atau malam hari.
C. Pelepasan Benih
1. Sebelum benih ditebarkan, kolam sudah digenangi air selama 4 hari - 7 hari.
2. Setibanya di lokasi, kantong plastik berisi benih ikan langsung diapungkan dalam
air kolam selama 15 - 20 menit agar terjadi penyesuaian suhu.
3. Air kolam dimasukakn ke dalam kantong plastik dan dibiarkan mengapung di kolam
selama 5 - 10 menit
4. Bila suhu sudah sesuaim pengikat kantung plastik dibuka
5. Selanjutnya kantong plastik tersebut diniringkan ke dalam air dan benih-benih ikan
dibiarkan keluar sendiri untuk berenang.
6. Kepadatan benih untuk ikan nila adalah 0,5 kg - 2 kg per m2 dengan ukuran benih
50 - 70 grm per ekor.
E. Ikan Karper
Ikan Karper (Cyprinus carpio) dapat tumbuh optimal pada ketinggian sekitar 150 meter - 600 meter di atas permukaan laut, dengan suhu air antara 200 C - 250 C. ikan ini memiliki beberapa varietas, antara lain karper merah, karper sinyonya, karper punten dan karper majalaya.Karper merah atau ikan mas dicirikan oleh sisiknya yang berwarna kuning keemas-emasan. Bentuk badannya relatif panjang dan penampang bagian punggungnya tidak begitu pipih.Kolam Sederhana
A. Pengamatan Lahan Pekarangan
Pekerjaan pengamatan letak lahan pekarangan meliputi luas tanah, jenis tanah, dan lingkungan sekitarnya.
1. Luas tanah
Untuk memastikan ukuran luas tanah, kita dapat mengukurnya dengan menggunakan alat ukur berupa meteran.
2. Jenis Tanah
Untuk mengetahui jenis tanah pada areal yang akan kita bangun kolam dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a. ambillah sebagian tanah lapisan atas dan tanah lapisan bawah, lalu masing-masing
dilumatkan dalam air. Setelah lembek dibuat genggaman dan ditekan sekuat-kuatnya.
Jika meninggalkan gumpalan pasir cukup banyak, berarti tanah tersebut tergolong tanah
berpasir. Akan tetapi jika hanya sedikit sisa pasirnya, berti tergolong tanah liat.
b. Jenis tanah yang baik untuk kolam ikan adalah tanah liat berpasir.
3. Lingkungan
Pengamatan lingkungan sekitar yang akan dibangun kolam antara lain meliputi :
a. Sumber air : sungai, parit, mata air, dan saluran irigasi
b. Letak pintu pemasukan dan pengeluaran air.
c. Macam tumbuhan dan bantuan yang dapat dimanfaatkan atau yang harus
dibuang/disingkirkan.
B. Penggalian tanah
1. Tanah diukur dan ditandai sesuai bentuk dan posisinya. Sebaiknya kolam berbentuk empat persegi panjang. Direncanakan luas kolam sederhana di lahan pekarangan adalah 50 m2 .
2. Sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan, tanah mulai dicangkul sampai kedalaman
100 cm - 150 cm.
3. Bersamaan dengan penggalian tanah, sekaligus dibangun pematangnya. Pematang harus
kokoh, berbentuk trapezium dan tidak bocor.
4. Dasar kolam dibuat miring antara 3 persen sampai 5 persen kearah pintu pembuangan air.
5. Pada dasar kolam perlu dibuatkan kemalir. Fungsi kemalir adalah untuk mempermudah
penangkapan ikan pada waktu dilakukan panen.
C. Persiapan Pemeliharaan
1. Bila kolam telah selesai dibuat, dilanjutkan dengan kegiatan pengapuran. Kebutuhan kapur
sekitar 5 kg - 10 kg untuk kolam seluas 50 m2 .
2. Dasar kolam ditaburi pupuk kandang 1 kg/ m2 atau 50 kg/ 50 m2 .
3. Setelah diberi kapur dan pupuk kandang, dasar kolam diairi setinggi 5 cm, dan dibiarkan
tergenang selama 5 hari - 7 hari hinga warna air berubah menjadi kehijau-hijauan
4. Akhirnya kolam diisi air sempai ketinggian 60 cm dan kini kolam tersebut siap untuk memelihara ikan.
Penebaran Benih
A. Syarat Benih
Benih ikan yang baik dan sehat memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Gerakannya lincah
2. Tidak cacat dan tidak luka di tubuhnya
3. Tidak ada tanda-tanda terserang penyakit
4. Besarnya kurang lebih seragam.
B. Pengangkutan Benih
Apabila tempat pembelian benih berjarak cukup jauh maka teknik pengangkutan benih, perlu diperhatikan yakni sebagai berikut :
1. Kantong plastik diisi dengan air bersih sebanyak sepertiga bagian.
2. Benih ikan dimasukkan sedikit demi sedikit
3. Udara yang ada di dalam kantorng plastik dikeluarkan
4. Kantong plastik diisi dengan oksigen dari tabung gas hingga penuh.
5. Ujung kantong plastik segera diikat rapat.
6. Kantong plastik terebut dimasukkan ke dalam kardus.
7. Kardus berisi benih ikan harus diangkut karena benih ikan dalam kantong plastik
hanya bertahan hidup di perjalanan sekitar 4 jam. Waktu pengangkutan sebaiknya
pagi atau malam hari.
C. Pelepasan Benih
1. Sebelum benih ditebarkan, kolam sudah digenangi air selama 4 hari - 7 hari.
2. Setibanya di lokasi, kantong plastik berisi benih ikan langsung diapungkan dalam
air kolam selama 15 - 20 menit agar terjadi penyesuaian suhu.
3. Air kolam dimasukakn ke dalam kantong plastik dan dibiarkan mengapung di kolam
selama 5 - 10 menit
4. Bila suhu sudah sesuaim pengikat kantung plastik dibuka
5. Selanjutnya kantong plastik tersebut diniringkan ke dalam air dan benih-benih ikan
dibiarkan keluar sendiri untuk berenang.
6. Kepadatan benih untuk ikan nila adalah 0,5 kg - 2 kg per m2 dengan ukuran benih
50 - 70 grm per ekor.
Diposting oleh
petani berdasi
0 komentar:
Posting Komentar